PEMBELAJARAN SEUMUR HIDUP
Menjadikan angka sebagai tujuan akhir dari proses belajar merupakan
pemikiran yang pendek. Sangat pendek. Padahal, saat kita belajar
memperhatikan guru di kelas TK, sebetulnya kita sedang membiasakan diri
untuk berkonsentrasi dan menghargai orang yang sedang berbicara. Saat
kita belajar membaca, menulis, dan berhitung di Sekolah Dasar, kita
sebenarnya sedang membentuk pola pikir. Kita belajar bahwa ada aturan di
balik segala sesuatu. Saat kita kesulitan menghadapi tuntutan akademik
sewaktu kuliah, kita sedang belajar bertanggung jawab. Baik terhadap
diri sendiri dan belajar menyelesaikan masalah di dunia kerja selama
bertahun-tahun ke depan.
Bacalah buku yang kamu suka. Pergilah ke kota dan desa yang belum pernah
kamu pijak. Ikuti berita yang selalu ingin kamu tahu. Dengarkanlah
cerita orang-orang yang tidak pernah kamu temui sebelumnya. Carilah
dalam kamus, koran, atau gawai setiap kali berhadapan dengan istilah
yang tidak dimengerti. Ajukan semua pertanyaan sekecil apapun pada orang
yang dirasa ahli. Belajarlah dari hal-hal kecil, asalkan tanpa henti.
Jadilah pembelajar selama kita hidup, karena ilmu di dunia ini
terlalu banyak dan menarik untuk sebatas dipelajari di ruang kelas.
“I think the big mistake in schools is trying to teach children
anything, and by using fear as the basic motivation. Fear of getting
failing grades, fear of not staying with your class, etc. Interest can
produce learning on a scale compared to fear as a nuclear explosion to a
firecracker.”
-Stanley Kubrick
http://blog.geevv.com/menjadi-pembelajar-seumur-hidup/