Salam

Salam
Welcome To My Blog

Rabu, 09 November 2016

PEMBELAJARAN SEUMUR HIDUP

Menjadikan angka sebagai tujuan akhir dari proses belajar merupakan pemikiran yang pendek. Sangat pendek. Padahal, saat kita belajar memperhatikan guru di kelas TK, sebetulnya kita sedang membiasakan diri untuk berkonsentrasi dan menghargai orang yang sedang berbicara. Saat kita belajar membaca, menulis, dan berhitung di Sekolah Dasar, kita sebenarnya sedang membentuk pola pikir. Kita belajar bahwa ada aturan di balik segala sesuatu. Saat kita kesulitan menghadapi tuntutan akademik sewaktu kuliah, kita sedang belajar bertanggung jawab. Baik terhadap diri sendiri dan belajar menyelesaikan masalah di dunia kerja selama bertahun-tahun ke depan.

Bacalah buku yang kamu suka. Pergilah ke kota dan desa yang belum pernah kamu pijak. Ikuti berita yang selalu ingin kamu tahu. Dengarkanlah cerita orang-orang yang tidak pernah kamu temui sebelumnya. Carilah dalam kamus, koran, atau gawai setiap kali berhadapan dengan istilah yang tidak dimengerti. Ajukan semua pertanyaan sekecil apapun pada orang yang dirasa ahli. Belajarlah dari hal-hal kecil, asalkan tanpa henti.

Jadilah pembelajar selama kita hidup, karena ilmu di dunia ini terlalu banyak dan menarik untuk sebatas dipelajari di ruang kelas.

“I think the big mistake in schools is trying to teach children anything, and by using fear as the basic motivation. Fear of getting failing grades, fear of not staying with your class, etc. Interest can produce learning on a scale compared to fear as a nuclear explosion to a firecracker.”
-Stanley Kubrick

http://blog.geevv.com/menjadi-pembelajar-seumur-hidup/

Jumat, 21 Oktober 2016

Perbedaan, Kesenjangan dan Masalah

Inilah hidup, tak pernah jauh dari apa itu perbedaan, kesenjangan dan masalah. Perbedaan itu sangat jelas dan kita semua ketahui apa itu perbedaan. Perbedaan inilah yang membuat kita semua tidak bisa diseragamkan seperti halnya binatang yang satu spesies. Manusia, makhluk ciptaan tuhan yang di ciptakannya dengan akal dan pikiran dengan akal pikiran inilah yang membuat setiap manusia memiliki perbedaan satu dengan lainnya. 




Kamis, 10 Maret 2016


Hari Senja di Kota Bunga

            Meliahat, meraba, merasakan senja yang perlahan datang menutupi diriku dengan kilau jingganya. Detik demi detik berlalu sangjingga perlahan menutup dan berganti gelap. Awan-awan yang putih berubah menjadi jingga dan tertutup gelap malam. Suasana senja jalan-jalan dipenuhi warna merah, lampu-lampu mobil yang seakan membuat fatamorgana.

            Dengan lelah, pulang ketempat nya masing-masing, rindu akan kehangatan rumah senja menemani ku. Setapak demi setapak ku berjalan dengan satu tujuan pasti membuat ku yakin akan sampai dengan segera. Berjalan melawati perkotaan yang kian malam kian ramai nya memusingkanku. Gemerlap senja seakan menandakan adanya sesuatu.

            Malam yang menyimpan sejuta misteri, ketidak tahuannya yang makin memjadi membawa alam bawah sadarku bermimpi. Berkhayal tentang mimpi ku untuk dapat berkeliling dunia. Aku berangan-angan akan mimpi itu untuk sekarang sampai tiba akan saat nya mimpiku terwujud nanti. Sampai tiba saat dimana aku dapat mengelilingi dunia ini, aku akan terus bersabar dan berdoa semoga doaku terwujud.

            Malam ini tanggal 10 Maret aku menulis kisah ku tentang hari ini,  hampa rasanya diriku sekarang. Kekosongan di hati ini belum ada yang dapat menggantikan yang lalu. Dengan kopi caramel, hujan turun sedikit demi sedikit, keramaian ini membisingkan ku. Melihat sekelilingku bergerombol bersama tuk hanya berbincang ringan di temani kopi. Kesendirian ini membuatku asing dengan sekeliling ku, melihat raut mimik muka mereka yang bahagia membuat aku merasa muram.
 
           Sedikit demi sedikit perasaan ini mulai membenarkan semuanya, perasaan yang kian lama memudar namun kadang menguat seperti aliran air yang menguat saat hujan turun. Pembelajaran ini seakan membuatku paham, namun bimbang. perkataan yang ku pegang teguh kian meluntur. membentuk membuat sesuatu pola yang tak kumengerti berhujung dimana.