PEMBELAJARAN SEUMUR HIDUP
Menjadikan angka sebagai tujuan akhir dari proses belajar merupakan
pemikiran yang pendek. Sangat pendek. Padahal, saat kita belajar
memperhatikan guru di kelas TK, sebetulnya kita sedang membiasakan diri
untuk berkonsentrasi dan menghargai orang yang sedang berbicara. Saat
kita belajar membaca, menulis, dan berhitung di Sekolah Dasar, kita
sebenarnya sedang membentuk pola pikir. Kita belajar bahwa ada aturan di
balik segala sesuatu. Saat kita kesulitan menghadapi tuntutan akademik
sewaktu kuliah, kita sedang belajar bertanggung jawab. Baik terhadap
diri sendiri dan belajar menyelesaikan masalah di dunia kerja selama
bertahun-tahun ke depan.
Bacalah buku yang kamu suka. Pergilah ke kota dan desa yang belum pernah
kamu pijak. Ikuti berita yang selalu ingin kamu tahu. Dengarkanlah
cerita orang-orang yang tidak pernah kamu temui sebelumnya. Carilah
dalam kamus, koran, atau gawai setiap kali berhadapan dengan istilah
yang tidak dimengerti. Ajukan semua pertanyaan sekecil apapun pada orang
yang dirasa ahli. Belajarlah dari hal-hal kecil, asalkan tanpa henti.
Jadilah pembelajar selama kita hidup, karena ilmu di dunia ini
terlalu banyak dan menarik untuk sebatas dipelajari di ruang kelas.
“I think the big mistake in schools is trying to teach children
anything, and by using fear as the basic motivation. Fear of getting
failing grades, fear of not staying with your class, etc. Interest can
produce learning on a scale compared to fear as a nuclear explosion to a
firecracker.”
-Stanley Kubrick
http://blog.geevv.com/menjadi-pembelajar-seumur-hidup/
Belajar memahami manusia agar dapat hidup seperti layaknya manusia. AM-011-CA
Salam

Welcome To My Blog
Rabu, 09 November 2016
Jumat, 21 Oktober 2016
Perbedaan, Kesenjangan dan Masalah
Inilah hidup, tak pernah jauh dari apa itu perbedaan, kesenjangan dan masalah. Perbedaan itu sangat jelas dan kita semua ketahui apa itu perbedaan. Perbedaan inilah yang membuat kita semua tidak bisa diseragamkan seperti halnya binatang yang satu spesies. Manusia, makhluk ciptaan tuhan yang di ciptakannya dengan akal dan pikiran dengan akal pikiran inilah yang membuat setiap manusia memiliki perbedaan satu dengan lainnya.
Kamis, 10 Maret 2016
Hari Senja di Kota
Bunga
Meliahat,
meraba, merasakan senja yang perlahan datang menutupi diriku dengan kilau
jingganya. Detik demi detik berlalu sangjingga perlahan menutup dan berganti
gelap. Awan-awan yang putih berubah menjadi jingga dan tertutup gelap malam.
Suasana senja jalan-jalan dipenuhi warna merah, lampu-lampu mobil yang seakan
membuat fatamorgana.
Dengan
lelah, pulang ketempat nya masing-masing, rindu akan kehangatan rumah senja
menemani ku. Setapak demi setapak ku berjalan dengan satu tujuan pasti membuat ku
yakin akan sampai dengan segera. Berjalan melawati perkotaan yang kian malam
kian ramai nya memusingkanku. Gemerlap senja seakan menandakan adanya sesuatu.
Malam yang
menyimpan sejuta misteri, ketidak tahuannya yang makin memjadi membawa alam
bawah sadarku bermimpi. Berkhayal tentang mimpi ku untuk dapat berkeliling
dunia. Aku berangan-angan akan mimpi itu untuk sekarang sampai tiba akan saat
nya mimpiku terwujud nanti. Sampai tiba saat dimana aku dapat mengelilingi
dunia ini, aku akan terus bersabar dan berdoa semoga doaku terwujud.
Malam ini
tanggal 10 Maret aku menulis kisah ku tentang hari ini, hampa rasanya diriku sekarang. Kekosongan di
hati ini belum ada yang dapat menggantikan yang lalu. Dengan kopi caramel,
hujan turun sedikit demi sedikit, keramaian ini membisingkan ku. Melihat
sekelilingku bergerombol bersama tuk hanya berbincang ringan di temani kopi.
Kesendirian ini membuatku asing dengan sekeliling ku, melihat raut mimik muka
mereka yang bahagia membuat aku merasa muram.
Langganan:
Postingan (Atom)